titrasi alkalimetri dalam bidang farmasi


 

Komentar

  1. Didalam jurnal yang anda jelaskan pada video, diketahui bahwa indikator yang digunakan yaitu indikator fenoftalein.

    Dalam sebuah jurnal yang saya baca saya memperoleh informasi bahwa indikator dalam metode titrasi alkalimetri diperlukan untuk menentukan titik akhir titrasi. Untuk asam-asam lemah dengan larutan standar basa kuat ph titik kesetaraan terletak diatas 7.

    Pertanyaan saya mengapa dalam metode titrasi alkalimetri, indikator fenoftalein dipilih menjadi indikator dalam titrasi alkalimetri, apakah jika diganti dengan indikator lainnya seperti metil merah dapat berpengaruh terhadap penentuan titik akhir titrasi ini?

    BalasHapus
  2. Dijelaskan pada jurnal bahwa sampel di titrasi dengan menggunakan NaOH O,1 N.

    Dalam salah satu sumber jurnal, diperoleh juga informasi bahwa sebelum dilakukan proses titrasi, dilakukan dahulu Pembakuan larutan NaOH 0,1 N dilakukan replikasi sebanyak 3 kali.

    Pertanyaan saya, mengapa sebelum dilakukan titrasi tersebut, larutan NaOH harus dilakukan pembakuan terlebih dahulu? dan mengapa dilakukan replikasi sebanyak 3 kali?

    BalasHapus
    Balasan
    1. NaOH merupakan larutan baku sekunder. larutan sekunder merupakan larutan yang tidak memenuhi persyaratan menjadi larutan primer, salah satu persyaratannya adalah memiliki kemurnian yang tinggi dan stabil terhadap udara. sehingga pembakuan NaOH perlu dilakukan untuk mendapatkan kestabilan normalitas NaOH yang digunakan saat itu

      Hapus
  3. NaOH merupakan larutan baku sekunder. larutan sekunder merupakan larutan yang tidak memenuhi persyaratan menjadi larutan primer, salah satu persyaratannya adalah memiliki kemurnian yang tinggi dan stabil terhadap udara. sehingga pembakuan NaOH perlu dilakukan untuk mendapatkan kestabilan normalitas NaOH yang digunakan saat itu.

    BalasHapus

Posting Komentar